empty
 
 
​Bagaimana Kemenangan Trump Dapat Pengaruhi Ekonomi AS?

​Bagaimana Kemenangan Trump Dapat Pengaruhi Ekonomi AS?

Para pakar di Citibank sedang mempertimbangkan konsekuensi bagi sejumlah pasar jika Donald Trump memenangkan pemilu. Ini menjadi pertanyaan yang sangat penting dan tidak dapat diabaikan. Para ahli strategi mata uang di Citi memprediksi bahwa jika capres dari Republik tersebut kembali terpilih menjadi presiden, maka pasar komoditas akan sangat terdampak.

Para pakar yakin bahwa dominasi Partai Republik juga dapat memengaruhi hasil pemilu di AS. Para analis bank investasi tersebut yakin bahwa perubahan paling signifikan untuk pasar komoditas di bawah pemerintahan Trump adalah rencananya untuk memberlakukan pajak besar pada barang yang dibeli AS dari negara-negara lain. Namun, pajak ini tidak akan diterapkan pada tahun depan karena harus melalui proses tinjauan wajib oleh Perwakilan Dagang AS dan mendapatkan persetujuan dari otoritas yang lebih tinggi. Citi berpendapat bahwa masa tunggu ini akan memungkinkan Federal Reserve dan ECB untuk menurunkan suku bunga.

Bank tersebut memprediksi perubahan positif pada harga logam mulia dalam 6–12 bulan ke depan. Para analis Citi memperkirakan bahwa harga emas dapat naik menjadi $2.700–$3.000 per ounce dan perak menjadi $38 per ounce dalam setahun. Para pakar yakin bahwa antisipasi atas memburuknya sengketa perdagangan antara Washington dan Beijing dapat mendorong para investor untuk membeli logam-logam mulia sebagai aset safe haven, sehingga meningkatkan harganya.

Namun, berlanjutnya kenaikan logam-logam mulia ini mungkin terhambat oleh naiknya nilai dolar, yang menyebabkan emas berkinerja lebih baik daripada komoditas dan aset keuangan lainnya. Para analis Citi kurang optimis terhadap minyak. Mereka memprediksi bahwa pada paruh kedua tahun 2025, pasar global akan menyaksikan penurunan volume minyak. Selain itu, kemungkinan penerapan kembali sanksi Trump terhadap Iran tidak akan memiliki efek yang sama seperti sebelumnya, dan langkah-langkah politik lainnya akan menyebabkan penurunan harga minyak.

Bank tersebut juga mempertimbangkan kemungkinan berakhirnya konflik Rusia-Ukraina dan menguatnya hubungan antara AS dan Arab Saudi. Dalam skenario ini, jumlah bahan mentah yang tersedia akan meningkat, makin menekan harga minyak untuk turun. Mengenai Tiongkok, para pakar di Citi yakin bahwa otoritas Tiongkok akan merespons potensi pajak baru dengan kebijakan ekonomi yang lebih lunak dan akan mulai secara bertahap mengubah sistem energi mereka. Ini akan berdampak positif pada logam seperti tembaga dan aluminium. Dalam skenario ini, satu ton tembaga bisa berharga $12.000, dan aluminium bisa dihargai $2.800-$3.000 per ton. Perubahan semacam ini akan dimulai setelah paruh kedua tahun 2025.


Para analis memperkirakan bahwa Tiongkok akan mengimbangi dampak negatif dari pajak melalui langkah-langkah dukungan ekonomi besar-besaran di sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik. Prediksi bank tersebut tidak menunjukkan dampak signifikan dari terpilihnya Trump sebagai presiden pada pengembangan sektor kendaraan listrik di AS. Para pakar menyimpulkan bahwa bahkan dengan persyaratan yang kurang ketat untuk kendaraan listrik dan pengenalan mobil hybrid yang terus berlangsung, subsidi menjamin pertumbuhan industri ini.

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.