Kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris, telah berjanji memberikan dukungan penuh kepada pasar crypto. Namun, para investor crypto mencoba menelaah apakah janji-janji tersebut terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Apakah itu hanya retorika untuk meraih suara pemilih baru? Sulit untuk mempercayai janji-janji pemilu. Wakil Presiden Kamala Harris mengungkapkan pandangannya terhadap cryptocurrency dalam kampanye presiden saat berpidato di acara amal di Manhattan. Pejabat ini menyatakan bahwa jika menang, ia siap untuk "memangkas birokrasi yang tidak perlu" dan fokus pada pengembangan "industri masa depan."

Calon dari Partai Demokrat tersebut menekankan bahwa Amerika Serikat membutuhkan regulasi yang stabil dengan "aturan yang konsisten dan transparan", yang mendorong investasi dalam "teknologi inovatif seperti kecerdasan buatan dan aset digital". Namun, apakah ia benar-benar tertarik pada pengembangan industri crypto?

Meskipun demikian, Alexander Grieve, Wakil Presiden dari perusahaan modal ventura Paradigm, menganggap pernyataan ini sebagai sesuatu yang "menjanjikan." Terlebih, Anggota Kongres Wiley Nickel, perwakilan kampanye Crypto4Harris, menyebutnya sebagai "peristiwa penting bagi teknologi crypto dan blockchain".

Namun, menurut pemodal ventura Nic Carter, pernyataan Harris didorong oleh agenda politik dan "tidak berarti apa-apa". Para ahli lainnya memberikan penilaian keras serupa. Menariknya, para analis menyatakan bahwa meningkatnya peluang kemenangan Harris dilihat sebagai sinyal bearish oleh pasar crypto, karena pandangan pribadinya terhadap industri crypto tetap menjadi rahasia besar.